Home » » Abenomics Yang Penuh Resiko

Abenomics Yang Penuh Resiko

“Abenomics” adalah istilah untuk kebijakan ekonomi dari Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang yang baru yang dianggap sebagai doktrin penyelamat bagi ekonomi Jepang dari kepala pemerintah mereka.
Abe mendapatkan pelajaran ekonomi dari Koichi Hamada, professor di Yale University AS. Menurut Hamada lembaga yang bisa disalahkan atas malapetaka ekonomi yang dihadapi Jepang sekarang ini adalah BOJ. Selama bertahun-tahun sentral bank Jepang ini tidak bisa menghentikan deflasi negara yang kronis. Karena harga-harga anjlok, perusahaan pada bangkrut. Ini menyebabkan gaji turun. Orang Jepang hampir tidak punya uang lagi untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa. Dalam rangka menghancurkan spiral deflasi ini, Abe memaksa BOJ yang dulunya independent untuk menyerah. Dia menunjuk gubernur bank yang baru, Haruhiko Kuroda, yang segera mentargetkan negara akan mengalami inflasi dalam jangka waktu 2 tahun, dengan cara mencetak uang sebanyak-banyaknya tanpa batas. Banjirnya uang yen akan membuat nilai yen menjadi turun yang pada gilirannya akan membuat daya saing ekspor meningkat sehingga perusahaan-perusahaan eksportir Jepang akan bangkit kembali.
Tetapi Abe tidak dapat menyembuhkan ekonomi Jepang hanya dengan melemahkan yen saja. Sebaliknya ada bahaya akan terjadi perlombaan devaluasi dengan negara seperti Korea Selatan, yang kuatir ekspor mereka akan menjadi tidak kompetitif.
Raksasa Panasonic telah menderita rugi karena penurunan produksi selama ini karena persaingan. Tetapi yen yang lemah saja tidak bisa mencegah penurunan ini. Abenomics datang terlambat 10 tahun kata Takeshi Fujimaki yang dalam bukunya yang baru memprediksikan Negeri Jepang akan segera bangkrut. Dan Abenomics akan mempercepat kebangkrutan Jepang. Dia menghitung bahwa Tokyo akan harus menjual obligasi pemerintah yang baru senilai 44 triliun yen setiap tahun untuk membiayai budgetnya. Dan jika BOJ membuat inflasi terjadi, tingkat bunga bagi obligasi pemerintah juga akan naik, dan membuat gunung hutang yang besar bagi Jepang. Untuk menghindari terjadinya gagal bayar, BOJ akan harus mencetak lebih banyak uang, Dan ini akan membuat terjadinya Hiperinflasi seperti yang terjadi di Jerman pada tahun 1923.
Pada perdagangan pagi ini Yen terlepas dari tekanan terendah setelah USD/JPY gagal mencapai angka 100, meskipun tren turun masih kuat bagi matauang Jepang ini. Para trader memperkirakan hanya persoalan waktu sebelum level psikologis ini akan tertembus. Dolar AS dibeli senilai 99.35 yen, berubah sedikit dari level New York terakhir tetapi turun dari ketinggian di hari Senin dekat 99.90. Para trader mengatakan masih ada permintaan untuk membeli dolar/yen lebih dalam dan tembusnya angka 100 keatas akan membuka jalan untuk mengetes kembali angka di April 2009 tertinggi sekitar 101.45. Tren turun yen masih kuat dengan program stimulus moneter Jepang yang radikal membuat para investor tidak memiliki insentif sama sekali untuk memegang matauang Jepang.

Pilihan Jadwal Training:

Sabtu, 13 April 2013; Jam 10.00 - 16.00
Sabtu, 12 Juli 2013; Jam 10.00 - 16.00

Biaya Training: Rp.1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah)
Early Bird: Rp.1.000.000 (untuk pembayaran min.5 hari sebelum jadwal kelas)
Informasi: Office: 021-6336348
Informasi: Taofan 0896 6322 7261 / Maria 0852 8821 1275

Register :

foxyform

0 komentar:

Posting Komentar

Workshop Analisa Teknik SIMPRO

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. pelatihan forex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger